APAKAH BENAR,BENCANA DI INDONESIA ITU ADALAH ADZAB?
Selama Tahun 2018 kemarin,bencana demi bencana selalu melanda Indonesia.Bukan sebuah kebetulan,karena bila kita melihat fakta geologi.Indonesia terletak pada cincin api Pasifik.Cincin api pasifik sendiri meliputi dari Selandia Baru, Indonesia, Filipina, Jepang, kemudian melintasi Kepulauan Aleutian dan menyusuri pesisir Alaska, Kanada, Pantai Barat AS,hingga ujung Amerika Selatan dan memiliki panjang 25 ribu mil (sekitar 40.233 km).Fakta itu jugalah yang menjadikan tanah Indonesia menjadi tanah yang subur dan kaya akan sumber daya alam.Karena,banyaknya material vulkanik yang berasal dari perut bumi keluar kepermukaan tanah,dan hal itu sangat bagus untuk pertanian.sebelum lanjut,baca juga artikel ane sebelumnya
Fakta mengcengangkan,mengapa para Muslim dilarang mengucapkan selamat natal pada orang Kristen? dan Konsili Nicea,Sejarah kelam pemalsuan agama
Namun,di tahun 2018 lalu sepertinya adalah tahun yang amat kelam dalam sejarah Indonesia.Karena secara kebetulan,Indonesia di timpa 3 bencana dalam sekala besar secara berurutan.Mulai dari gempa Lombok,Tsunami Palu dan yang terakhir adalah Tsunami Banten-Lampung.Hal ini jelas menjadi keprihatinan tersendiri,apalagi di antara ketuga bencana itu terselip sebuah keanehan dan sesuatu yang special atau bisa disebut langka,kalau kita bisa mencermatinya.Hal apakah itu?coba kita kulik satu persatu,menurut ahli geologi dan Kepala Pusat Data Informasi Humas BNPB,Sutopo Purwo Nugroho.Ketiga bencana itu adalah sebuah keanehan dan sangat langka,pertama gempa di Palu terjadi di Laut tetapi tidak terjadi Tsunami.Lalu yang kedua,gempa di Palu.Gempanya terjadi di darat tetapi terjadi Tsunami.Dan yang lebih aneh lagi terjadinya tanah ambles di daerah perbukitan.Jadi,orang-orang yang menyelamatkan diri dari Tsunami dan menjauh dari lautan menuju ke bukit,malah terhisap dan ditelan bumi karena di bukit secara bersamaan terjadi tanah ambles.Lalu terakhir,Tsunami Banten-:Lampung.Untuk bencana satu ini bahkan tak ada tanda tanda apapun sama sekali.Tanpa peringatan dini dan tanpa gempa,Tsunami tiba tiba saja menyapu pantai dan pemukiman.Pada saat itu,disana suasana sedang ramai karena secara,itu kan akhir tahun.Akhir tahun dan menjelang menuju hari natalan sehingga banyak orang yang sedang berlbur di pantai tersebut.Ini mengingatkan kita tentang Tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004,yang juga terjadi pada akhir tahun dan pada saat orang orang sedang liburan.
Lalu,petanyaan berikutnya adalah apakah benar Indonesia sedang terkena adzab Allah?Adzab yang menghancurkan suatu kaum seperti yang tercantum dalam kisah kisah di dalam Al Quran?Hal ini pastinya perlu kita analisis secara mendalam dan penuh sistematik.Karena bila kita terlalu gegabah dalam memberikan kesimpulan,hal itu pastinya akan bisa menjadikan sebuah fitnah besar dalam kehidupan dan sosial kita.Banyak sekali asumsi asumsi dan opini yang terkesan di paksakan di social media tentang bencana beruntun yang menimpa negri kita tercinta ini.Contohnya seperti,kita kena bencana karena jokowi jadi presiden lah,kita kena bencana karena di tempat ke 3 bencana itu sedang ada perbuatan maksiat lah,macem macem lah.Dan kebanyakan semua itu hanyalah cocoklogi yang dibuat dan dipaksakan karena ketidaktahuan mereka sendiri terhadap sistem dan aturan adzab dunia yang menghancurkan itu.
Nabi
Jika kita melihat kisah kisah tentang turunnya Adzab pada suatu kaum.Adzab itu di dahului oleh runtutan kejadian yang saling berurutan dan bertahap.Jadi tak mungkin suatu adzab di turunkan tanpa ada pemicunya.Lalu,tahap apakah itu?pertama,suatu kaum berbuat kerusakan sehingga pada tahap kedua,di turunkanlah seorang Nabi,lalu Nabi itu menyampaikan risalahnya dan pesan dari Tuhan.Lalu,entah itu berapa lama risalah itu di berusaha di sebarkan dan disampaikan oleh sang Nabi.Dan,sudah pasti kaumnya kebanyakan menolak risalah tersebut.Lalu,ditawarkanlah pada Nabi tersebut untuk menurunkan adzab oleh Allah yang maha kuasa.Karena keputus asaan.Sang Nabi akhirnya menerima penawaran itu,dan di turunkanlah adzab pada kaum tersebut.
Lihat kan?prosesnya sangat lah panjang dan sangatlah bertahap.Lalu ada satu kata kunci yang sangat menarik dari penjelasan ane di atas.Apa itu?suatu adzab tak akan pernah di turunkan,sebelum di suatu kaum itu di turunkan seorang Nabi.dan Adzab tak akan diturunkan,sebelum adanya persetujuan oleh seorang Nabi.Mana dalilnya?Bisa dilihat pada Hadist riwayat Abu Nu'aim dalam Dalailun-Nubuwwah, hal. 103 dan juga dikutip dalam Fathul Bari 6:198 - dari sumber Ibnu Ishak, Shahjh Bukhari 1:458, dan berita ini dikeluarkan juga oleh Muslim dan Nasa'i.Dimana di kisah itu diceritakan,Malaikat Jibril menawarkan pertolongan,yaiu dengan izin Allah ia akan menjatuhkan Adzab pada kaum Thoif dengan cara mengangkat 2 bukit Abu Qubais dan Ahmar ke kota pemukiman mereka.Namun apa yang terjadi selanjutnya? Kita pastinya sudah sama sama tahu karena kisah ini telah dari zaman dulu selalu di ulang ulang dalam ceramah agama di manapun.Ya,disana Rosul Muhammad membuat pilihan untuk menolak penawaran Malaikat Jibril tersebut dan malah memilih untuk mendoakan agar,anak cucu mereka bisa masuk dalam barisan kekuatan Islam.Dan doa Rosul itupun dikabulkan Allah.
Kesimpulan yang bisa diambil adalah,sebuah adzab akan bisa di turunkan bila ada persetujuan ataupun permintaan dari seorang Nabi.Lalu bagaimana dengan di zaman sekarang?sudah jelaslah bahwa,tidak ada Nabi lagi setelah Nabi Muhammad kan?Dan Nabi Muhammad pun,sebagai Nabinya ummat Islam dan kaum akhir zaman telah lama meninggal.Dengan kata lain,adzab pun telah kadaluarsa alias tidak ada lagi di zaman sekarang.Perlu ane garis bawahi,yang ane bahas disini adalah adzab dunia berbentuk sesuatu yang memusnahkan suatu kaum ya?Jangan sampai ada kesalahan pemahaman dan persepsi.Lalu bagaimana dengan adzab akhirat,untuk masalah ini.Ya itu kan gak ada hubungannya dengan masalah yang sedang kita bahas.Kita pastinya meyakini adanya Alam Ghaib,sudah pasti adzab akhirat juga adalah kepastian bagi orang-orang fasik.Lalu,mengenai 3 bencana berturut turut yang terkesan aneh di Indonesia itu apa donk?Balik lagi dalam hukum pembahasan agama,dalam hal bencana.Itu adalah sebuah sunnatullah,sedangkan dalam menyikapinya,kita hanya mengatakan bencana itu sebagai 2 kemungkinan.Kalo bukan sebuah cobaan,ya teguran.Gak lebih.Mungkin ane bisa lebih mengatakannya sebagai teguran keras dari Allah,agar kita sebagai Muslim bisa lebih cerdas lagi dalam bidang apapun.Termasuk dalam bidang tekhnologi dan penanggulangan bencana,serta cara menghadapi bencana.Wallahu'alam
Referensi
http://www.yakdi.or.id/artikel/artikel25.html
https://salafytobat.wordpress.com/2010/07/25/kisah-lengkap-perjalanan-dakwah-rasulullah-ke-thaif-dan-islamnya-seorang-kristen/
Tidak ada komentar