Kemunculan karakter Hero baru bernama Khaleed di game bergenre MOBA Mobile Legends menggemparkan dunia netizen dan para gamers asal Indonesia.
Hero Khaleed Dikabarkan Mirip dengan Khalid bin Walid
Kemiripan yang ada dan saya maksudkan disini bukanlah kemiripan dari segi role story atau cerita sang tokoh karakternya, namun para netizen hanya mempermasalahkan soal pemberian namanya saja!
Kemiripannya dengan nama salah seorang sahabat rasulullah shallallahu alaihi wasallam (Nabi Muhammad) membuat netizen Indonesia yang mayoritas beragama Islam berang dan memberikan komentar bentuk ketidaksetujuan terhadap aksi developer Moonton tersebut.
Beberapa dari mereka juga menyarankan agar Moonton untuk bermain aman saja dan tidak menambahkan sesuatu yang bersifat sensitif apalagi di suatu negara yang masih terbilang konservatif dan fanatik buta tanpa melihat konteks dari suatu masalah.
Apalagi kalau sudah menyangkut masalah yang berhubungan dengan agama, biasanya umat Islam di indonesia tidak segan-segan untuk ramai membahasnya dan jika tenar bisa sampai didengar oleh para ulama dan membuat fatwa haram atau pelarangan dan semacamnya.
Sebenarnya pun kalau ingin diluruskan, karakter Hero Khaleed yang ada di game Mobile Legends benar-benar suatu individu yang berbeda, lain, dan tidak memiliki hubungan dengan sahabat nabi termahsyur, Khalid bin Walid radhiyallahu 'anhu.
Nama khalid/khaleed pun sebenarnya adalah nama yang universal, dan tidak terpaut pada seorang makhluk atau seorang individu manusia saja.
Bisa jugapun maksud dari penamaan Hero ini adalah karena terinspirasi atau bentuk akulturasi dari kisah Khalid bin Walid dalam kepiawaian dan taktiknya memimpin pasukan sebagai komandan. Bagi yang mengetahui kisah mengenai Khalid bin Walid maka kita ketahui jika beliau adalah komandan dalam pasukan muslim yang tidak pernah kalah dan salah sekalipun dalam pertempurannya.
Hal inilah yang mungkin dijadikan dasar oleh Moonton untuk menamakan Hero barunya dengan nama Khaleed. Karena nama tersebut sudah melekat pada suatu tokoh Islam yang terkenal, sehingga mudah untuk mendompleng namanya. Mereka tidak terpikir bahwa kedepannya akan banyak orang yang memasalahkannya.
FGO sebagai Game yang Berhasil Memakai Tokoh Islam dan Arab
Siapa yang tidak kenal game Fate/Grand Order! Pastinya jika anda seorang wibu atau otaku pernahlah sekali-kali mendengar mengenai game ini, atau setidaknya mengetahui animenya yang merupakan sebuah seri paling sukses dalam sejarah animasi Jepang yaitu Fate Series.
Kita ketahui sendiri bahwa FGO malah seharusnya lebih rentan dan beresiko dalam membuat karakter gamenya, karena yang mana Game-nya sendiri bercerita tentang pahlawan-pahlawan legendaris yang hadir dan ada di seluruh penjuru dunia.
Apapun pahlawan tersebut! Yang berasal dari cerita rakyat, mitos ataupun dongeng, hingga pahlawan yang benar-benar hadir di sejarah umat manusia seperti saat perang dunia 2 ataupun pada abad pertengahan.
Intinya semua tokoh Hero mereka adalah orang-orang dan tokoh penting yang diakui sebagai orang berjasa/pahlawan yang tercatat didalam sejarah umat manusia.
Walaupun ada juga beberapa karakter hero dari game mereka yang murni hasil imajinasi dan fiksi.
Namun, satu hal yang menjadi Hero ikonik di game tersebut adalah kelas Assassin yang banyak diisi oleh pahlawan dan tokoh-tokoh sejarah dari kebudayaan dan peradaban Islam di masa lampau.
Memang benar, mereka menggunakan beberapa tokoh dan pahlawan yang berasal dari Arab dan peradaban Islam, tapi pintarnya lagi mereka memakai tokoh yang bukan berasal dari aliran terbesar dalam agama Islam sekte sunni, melainkan dari sekte sebelahnya lagi yakni syiah.
Yang mana kita ketahui sendiri jika pengikut sekte syiah jumlahnya paling-palingan tidaklah terlalu banyak, hanya 20% dari total populasi umat muslim dari seluruh dunia, maka dari itu pembicaraan dan gunjang-ganjing mengenai pemakaian tokoh syiah di dalam game FGO pun tidak terlalu terdengar.
Bahkan bisa dibilang jika terkesan dibiarkan ataupun tidak ada yang mengetahuinya. Hashashin yang merupakan sebuah kelompok syiah radikal yang berafiliasi sebagai intel, mata-mata, penyusup serta ninjanya Arab dalam melakukan sabotase dan misi pembunuhan, atau yang barat menyebutnya Assassin, juga secara luas telah dikenal masyarakat umum dan telah mendapat pamor di kultur pop.
Selain Hassan i Sabbah, Fate Grand Order juga mengadaptasikan pahlawan pahlawan legendaris lainnya yang berasal dari kebudayaan dan tardisi sekitar jaziran Arab, namun tidak hanya dari peradaban Islam namun juga dari peradaban dan kerajaan-kerajaan sebelumnya seperti kekaisaran Persia, Babilonia, hingga Mesir Kuno.
Sebutkan saja contohnya seperti maharaja Gilgamesh dari Babilonia kuno dan Arash yang merupakan pahlawan mitologi asal Persia.
Kesuksesan FGO dapat membawa kebudayaan dan tokoh-tokoh Arab yang terkenal tanpa pernah sekalipun tersandung masalah-masalah yang berarti, dan mempopulerkan kebudayaan Arab tersebut ke dunia luas sekiranya bisa menjadi catatan bagi developer game lainnya untuk lebih memilih-milih dalam membuat desain karakter baru yang kearab-araban.
Ya lagipula, game FGO tidak pernah dipasarkan secara resmi di Playstore Indonesia, makanya itu juga berpengaruh, hehehe. Player FGO di Indonesia biasanya diam-diam dan memiliki komunitasnya sendiri yang berasal dari kalangan otaku dan pecinta anime (bukan gaming boy!)
Sekian inilah artikel mengenai kesuksesan FGO dalam mengadaptasi hero dan karakter gamenya dengan tokoh dari kebudayaan dan peradaban Arab-Islam.
Apaan sih ajg.
BalasHapusLu ada di youtube, Instagram, sekarang punya situs