Ajaran Islam Anime Arslan Senki Tentang Perang Salib 1
Ajaran Islam Anime Arslan Senki Tentang Perang Salib 1
Anime Islam Terbaru
Ajaran Islam Anime Arslan Senki Tentang Perang Salib 1 - Setelah sebelumnya kita telah membahas tentang topik yang berjudul Ajaran Islam di dalam anime one piece serta satu lagi topik yang berjudul Kenapa Allah tidak berbentuk sesuatu menurut anime. Nah pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang topik yang berjudul Islam di dalam anime Arslan Senki tentang sejarah perang salib 1. Oke tanpa berlama-lama lagi mari langsung saja kita kupas artikelnya.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bagaimana kabar kalian? semoga masih diberi kesehatan, kesempatan dan keceriaan, sehingga masih bisa menikmati suguhan video artikel-artikel berkualitas dari channel egagology.Dan jangan lupa juga untuk like, subscribe dan share video dari kami ke grup chatting komunitas kalian agar channel ini bisa menjadi wadah berkumpulnya para weeaboo-weeaboo barokah di seluruh dunia.
Arslan Senki terinspirasi dari Islam
Arslan Senki, bisa dibilang sebagai salah satu serial anime, yang benar-benar pure mengambil setting tentang sejarah Timur tengah.
Ya, seperti halnya serial anime Magi, nama-nama tokoh dan karakter di dalam serial anime Arslan Senki ini juga, banyak meminjam nama-nama dari karya sastra epik abad ke 19 berjudul Amir Arsalan i Namdar. Karangan seorang pengarang dari Iran bernama Nasreddin Shah.
Namun, sudah menjadi rahasia umum bahwa anime ini, secara ceritanya memang banyak terinspirasi dari salah satu peperangan yang tercatat paling panjang, paling kejam, brutal dan paling mematikan dalam sejarah umat manusia, yaitu perang salib.
Ini terungkap dari laman fandom Arslan Senki yang bersumber dari buku panduan resmi novel original dari serial ini. Disebutkan bahwa Lusitania, negara antagonis utama dalam serial ini. Secara sifatnya, didasarkan pada pasukan salib dan juga Spanyol pada abad pertengahan.
Lalu, agama yang mereka anut, yaitu yang bernama iman Yaldabaoth.Dan para ksatria penganut agama ini, selalu menggunakan seragam biru bertanda salib. Ini jelas mengingatkan kita dengan para pasukan Salib yang memerangi Islam pada zaman abad pertengahan. Yang diilustrasikan selalu menggunakan seragam berlambang salib.
Lusitania adalah Kristen
Selain itu, peperangan yang dilakukan oleh negara Lusitania adalah atas perintah pendeta mereka. Tujuannya adalah untuk menghukum para orang-orang kafir yang tidak beriman kepada dewa mereka.
Ini sedikit sesuai dengan sejarah awal meletusnya perang salib, yang pertama kali dicetuskan oleh seorang Paus Katolik bernama Paus Urbanus II pada tahun 1095.
Ya, sejatinya tujuan awal mengapa Pasukan Salib menyerang Islam adalah sebagai usaha mereka untuk merebut Yerusalem dari kekuasaan Islam. Namun karena kekalahan mereka para peperangan-peperangan selanjutnya, dan juga karena peperangan ini melibatkan sukarelawan dari berbagai kerajaan. Membuat peperangan tersebut menjadi meluas ke berbagai negara Eropa dan mengakibatkan adanya persaingan antara agama Islam dan Kristen di masa-masa selanjutnya. Persaingan tersebut tetap abadi selama berabad-abad, dan bahkan masih bisa dirasakan hingga saat ini.
Ya, hal itu mungkin bisa dikatakan sedikit wajar, karena seperti apa yang telah saya katakan di atas bahwa, perang salib adalah salah satu peperangan terpanjang dalam sejarah dunia.
Kondisi dalam peperangan tersebut juga seolah bisa kita rasakan di dalam anime Arslan Senki ini.
Arslan Senki Episode 3
Misalnya, seperti apa yang di tunjukkan di episode ke 3 dari anime ini. Dimana diceritakan bahwa pasukan Pars yang tersisa, yaitu musuh dari Kerajaan Lusitania, sekaligus kerajaan protagonis utama di dalam serial ini. Berhasil menembus jebakan api yang diciptakan oleh pasukan Lusitania. Dan mereka pun berhasil mencapai camp tempat para prajurit Lusitania beristirahat. Namun akhirnya mereka berhasil ditumpas juga oleh pasukan bantuan yang menjaga benteng pertahanan Lusitania tersebut. Dan di saat itu terdengarlah sebuah teriakan, dari salah satu prajurit Lusitania,yang mengatakan bahwa “pergilah ke neraka, orang -orang fasik”. Mendengar teriakan tersebut, salah satu Jenderal pasukan Lusitania yang bernama Montferrat, bertanya kepada temannya yang juga seorang Jenderal bernama Baudouin tentang, apakah tindakan yang mereka lakukan adalah sebuah kebenaran? Karena, ia sendiri masih benar-benar teringat ketika Pasukan Lusitania menyerang Maryam, salah satu negara yang bersebelahan dengan kerajaan Pars. Sebelum penyerangan tersebut dilakukan, mereka membakar anak anak dan para bayi, hanya karena mereka dianggap musuh Tuhan.
Ya, walaupun tidak ditunjukkan secara nyata adegan tersebut, namun percakapan antara kedua Jendral tersebut seolah memberikan kita gambaran,bagaimana kejamnya apa yang dilakukan oleh pasukan Lusitania dalam peperangan yang mereka jalani.
Arslan Senki episode 5
Selain di episode 3, di episode 5 dari anime ini juga, anime ini kembali menampilkan bagaimana kejamnya kerajaan Lusitania dalam memperlakukan para musuh musuh, yang dianggap kafir oleh mereka. Jika di episode 3, kita di perlihatkan kekejaman yang dilakukan oleh pasukan mereka. Di episode 5 ini, justru kita di perlihatkan bagaimana sang pencetus perang, yaitu pendeta mereka, menyiksa salah satu tahanan perang hanya demi menjatuhkan mental para penjaga benteng kerajaan Pars. Dimana diceritakan di episode 5 ini, kerajaan Lusitania telah berhasil mengepung benteng tersebut, namun di episode ini mereka diceritakan belum berhasil masuk ke dalam benteng kerajaan. Karena itulah, untuk menghindari peperangan yang melelahkan. Akhirnya mereka membuat sebuah strategi untuk melemahkan mental pasukan-pasukan penjaga benteng Kerajaan Pars. Dengan cara memperlihatkan sang Pendeta sedang menyiksa tahanan prajurit Pars yang mereka tangkap pada peperangan sebelumnya.
Penyebab Perang Salib
Namun, mungkin kalian akan bertanya, apakah adegan-adegan kekejaman yang ditunjukkan anime ini sesuai dengan realita sejarah dari pasukan salib yang sebenarnya?
Sebelum kita membicarakan tentang apakah adegan-adegan yang ada di dalam anime Arslan Senki ini sesuai dengan kenyataan sejarah, dari watak dan sifat pasukan salib? Perlu diketahui bahwa, dalam sejarah. Beberapa pasukan Salib sebenarnya adalah diambil dari berbagai kalangan dan para sukarelawan, termasuk juga para kriminal, napi dan sebagainya yang berusaha mencari pengampunan dosa di kota suci Yerusalem. Perang Salib pun, sebenarnya juga di latar belakangi oleh tindakan para kriminal dan napi tersebut. Mereka dianggap seringkali berbuat keonaran dan menyerang pengunjung lain di wilayah Yerusalem. Sehingga memaksa pemerintah Islam membuat aturan, agar para peziarah dan pengunjung dari kalangan orang-orang Kristen dilarang membawa senjata tajam dan sebagainya. Namun, aturan tersebut ditanggapi berbeda oleh Paus Urbanus II, dan dengan kewenangannya akhirnya ia memerintahkan umat Kristen di seluruh dunia untuk memerangi umat Islam.
Dan jika ditanya, apakah kekejaman yang ditunjukkan anime Arslan Senki tersebut adalah realita?
Mari kita merujuk pada catatan seorang pelaku sejarah sekaligus pendeta asal Prancis yang ikut serta dalam perang salib 1, yang bernama Raynald of Chatillon. Ia menulis buku berjudul Historia Francorum qui ceperunt Iherusalem, dimana isi dari buku ini adalah catatan kronologis saat peperangan tersebut terjadi, dan juga bagaimana para pasukan salib menumpas para musuh musuhnya.
Di dalam buku tersebut ia menulis dengan cara seolah ia meninggikan tindakan-tindakan yang dimana akan dianggap sebagai kekejaman dari suatu sudut pandang modern.
Ya,perang Salib pertama mengakibatkan korban jiwa yang sangat banyak bagi umat Muslim dan juga kaum Yahudi yang selama berabad-abad hidup tenang di bawah perlindungan pemerintah Islam.
Kaum Yahudi dan Muslim berjuang bersama-sama untuk mempertahankan Yerusalem dalam menghadapi invasi kaum Salib itu, tetapi Laskar Salib berhasil masuk ke dalam kota tersebut pada tanggal 15 Juli 1099. Mereka mulai melakukan pembantaian penduduk sipil Muslim dan Yahudi, serta menjarah atau menghancurkan masjid-masjid atau kota itu sendiri.
Setelah berhasil menaklukkan Yerusalem, lalu para pasukan Salib mendirikan beberapa kerajaan di sekitar Yerusalem seperti misalnya Kerajaan Yerusalem,County Tripoli dan lain lain. Hal ini dilakukan untuk menghindari, daerah tersebut di rebut paksa oleh Byzantium yang menjadi sekutu mereka.
Lalu, jika kita boleh bertanya, apa sih sebenarnya yang menyebabkan para pasukan Salib berlaku barbar dan bahkan mereka dengan bangganya membanggakan tindakan-tindakan mereka tersebut?
Bisa jadi ini di latar belakangi keimanan mereka pada agama yang mereka anut, yaitu Kristen,
Ya,sudah menjadi rahasia umum bahwa, di dalam kitab agama Kristen, banyak ditemui beberapa ayat yang membahas tentang peperangan. Bahkan, kata “pedang” pun, disebutkan sebanyak 395 kali di dalam kitab mereka, Masing-masing ada 362 ayat di perjanjian lama dan 33 ayat di perjanjian baru.
Peraturan perang Islam
Selain itu, faktor kunci lainnya yang menjadi alasan mengapa mereka berlaku seperti itu. Karena di dalam ajaran agama lain. Mereka tidak memiliki yang namanya peraturan dalam peperangan, seperti halnya di dalam ajaran agama Islam.
Ya,Islam sangat jelas mengatur tata cara berperang. Peraturan-peraturan berperang dalam Islam diantaranya adalah, seperti disebutkan di dalam Al-Qur'an , diantaranya adalah:
-Umat Muslim hanya dibolehkan membunuh, mengusir dan memerangi umat kafir yang telah memerangi mereka terlebih dahulu dan dilarang melampaui batas.
-Lalu dilarang berperang di Masjidil Haram, kecuali umat kafir telah memerangi terlebih dahulu di tempat tersebut
-Jika pihak musuh sudah berhenti memerangi dan tidak ada lagi kerusakan maka diwajibkan untuk berhenti berperang.
-Berperang hanya dijalan yang diperintahkan oleh Allah.
-Wajib melindungi orang-orang musyrik yang meminta perlindungan terhadap Umat Muslim.
-Dilarang berperang di Bulan-bulan Haram (Muharram, Rajab, Zulqaidah, Zulhijah) kecuali berperang karena membela diri
Selain itu, di dalam Hadits, juga disebutkan bahwa :
-Sebelum berperang, musuh harus ditawarkan perjanjian damai. Jika tidak mau, makan ditawarkan membayar Jizyah. Jika masih tidak mau, makan umat Islam diperbolehkan memaksa masuk ke wilayah musuh sambil menghalau serangan mereka.
-Lalu dilarang melakukan pengkhianatan jika sudah terjadi kesepakatan damai,
-Dilarang membunuh wanita dan anak-anak, kecuali mereka ikut berperang maka boleh diperangi,
-Dilarang membunuh orang tua dan orang sakit,
-Dilarang membunuh pekerja (orang upahan),
-Dilarang mengganggu para biarawan dan tidak membunuh umat yang tengah beribadah.
-Dilarang memutilasi mayat musuh,
-Dilarang membakar pepohonan merusak ladang atau kebun
-Dilarang membunuh ternak kecuali untuk dimakan,
-Dilarang menghancurkan desa atau kota,
-Dilarang menghancurkan atau memasuki tempat Ibadah
-Dilarang membunuh kaum yang telah berada di dalam tempat ibadah.
-Nabi Muhammad SAW juga telah mengeluarkan instruksi yang jelas untuk memberikan perawatan terhadap tawanan perang yang terluka. Sejarah mencatat bagaimana umat Islam saat itu menangani tawanan pertama selepas Perang Badar pada tahun 624 Masehi. Sebanyak 70 orang tawanan Makkah yang ditangkap dalam perang itu dibebaskan dengan atau tanpa tebusan.
Ya, itulah beberapa aturan peperangan yang diwajibkan dipatuhi oleh setiap Muslim yang berperang. Sedangkan di dalam ajaran Non Muslim, kita tidak akan bisa mendapati aturan-aturan seperti itu.
So, tak mengherankan jika akhirnya, kita dapat banyak menemui sejarah, dimana banyak sekali pembantaian dan kekejaman yang dilakukan mereka kepada agama lain dengan berdasarkan atas nama membela agama dan Tuhan mereka.
Ya, sejarah tetaplah sejarah. Mungkin ada juga yang mengatakan bahwa “itu kan cuma sejarah. Itu sejarah ketika Kristen sedang berada di masa kegelapan”.
Ya, mungkin saya sedikit setuju dengan pernyataan ini. Sejarah tersebut adalah sejarah di mana, agama Kristen menjadi dasar negara bagi negara-negara Eropa saat itu.
Karena itulah, mengapa zaman tersebut dianggap zaman kegelapan.
Sedangkan saat ini, dunia seolah hanya terbagi menjadi 2 macam bentuk asas dan dasar negara. Yaitu negara Sekuler seperti misalnya Turki, Amerika, Inggris dan sebagainya. Serta Negara berasaskan Islam seperti Uni Emirate Arab, Arab Saudi, Malaysia, Brunei Darussalam dan sebagainya.
Itu lah kenapa saat ini dianggap sebagai zaman pencerahan bagi agama Kristen? karena mereka tidak memiliki akses terhadap militer negara. Dan kebanyakan negara-negara sekuler saat ini tidak menggunakan hukum agama Kristen sebagai dasar negara mereka. Mereka justru memisahkan antara agama Kristen dengan kepentingan-kepentingan negara.
Alasannya adalah bisa jadi hal tersebut dilatarbelakangi karena adanya sejarah kelam perang salib yang terjadi di masa lalu. Karena itulah, banyak negara-negara saat ini enggan menggunakan hukum agama Kristen sebagai dasar negara mereka. Tak mengherankan jika akhirnya ada beberapa pepatah yang mengatakan bahwa “orang-orang Non Muslim maju karena meninggalkan agama mereka, sedangkan Muslim maju karena menggenggam teguh agama mereka.
Oke, mungkin sekian dulu pembahasan kita kali ini. Semoga bermanfaat. Dan akhir kata, assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh salam hangat egagology
Tidak ada komentar