Belajar Mengingat Kematian Dari Anime Attack On Titan
Belajar Mengingat Kematian Dari Anime Attack On Titan
Belajar Mengingat Kematian Dari Anime Attack On Titan - Setelah sebelumnya kita telah membahas tentang topik yang berjudul belajar dari anime Orient dan ajaran Islam di dalamnya serta satu lagi topik yang berjudul menurut anime One Punch Man dan Blue Period, bakat itu tidak ada. Nah pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang topik yang berjudul Belajar dari Anime Attack On Titan dan ajaran Islam di dalamnya. Oke tanpa berlama-lama lagi mari langsung saja kita kupas artikelnya.
Anime Islam Terbaru
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bagaimana kabar kalian? semoga masih diberi kesehatan, kesempatan dan keceriaan, sehingga masih bisa menikmati suguhan video artikel-artikel berkualitas tentang anime Islam dari channel egagology.Dan jangan lupa juga untuk like, subscribe dan share video dari kami ke grup chatting komunitas kalian agar channel ini bisa menjadi wadah berkumpulnya para weeaboo-weeaboo barokah di seluruh dunia.
Ya sesuai judul di atas, hari ini kita akan membahas tentang salah satu anime yyang paling di tunggu-tunggu tahun ini yaitu Attack On Titan. Ya, berbicara tentang seri anime Attack On Titan, saya sendiri telah beberapa kali mengulas serial anime ini video video saya sebelumnya. Mulai dari pembahasan tentang sejarah Yahudi, hingga kisah Ya’juj dan Ma’juj pernah saya bahas sebagai pesan yang ada di dalam anime ini. Hal ini menandakan bahwa, anime ini memang sangat kaya sekali dengan berbagai pesan-pesan barokah yang sesuai dengan ajaran Islam di dalamnya. Btw, jika kalian ingin menonton kembali video-video pembahasan saya tentang anime Attack On Titan tersebut, kalian bisa mencarinya di playlist Attack On Titan di dalam channel Egagology ini.
Alr Cerita Anime Attack On Titan
Oke, kita kembali ke pembahasan kita tentang anime Attack on Titan Season ke 4. Jika kita mengupas lebih jauh tentang serial ini. Sepertinya kita bisa bersepakat bahwa di awal-awal ketika serial ini lahir. Anime ini selalu menampilkan para Titan-Titan yang berkumpul sebagai antagonis utama dari serial ini. Para Titan-Titan yang mengancam manusia ini, mau tak mau mengingatkan kita dengan serial serial bertemakan horror seperti halnya zombie dan vampir yang juga diceritakan, mereka selalu memangsa manusia. Dan juga selalu ditampilkan sebagai antagonis utama di dalam serial-serial tersebut.
Namun semakin berjalannya cerita, serial Attack On Titan ini sedikit demi sedikit menghilangkan rasa ketertarikan kita dengan fakta betapa menakutkannya para Titan-Titan tersebut.
Hal ini terutama ketika di Season ke 2, alur cerita dari anime ini mulai berubah dari yang tadinya menceritakan tentang perjuangan manusia melawan para Titan, menjadi cerita menyelamatkan tuan putri dari para penjahat penjahat alias para Titan-Titan antagonis yang berusaha untuk mencuri alias menculik sang karakter utama dari serial ini.
Dan akhirnya di season ke 3, alur cerita menjadi berubah sangat drastis. Dimana di season ini di ungkap sebuah fakta bahwa diceritakan para Titan-Titan yang menyerang mereka selama ini ternyata sebenarnya adalah para manusia yang diubah menjadi Titan dengan menggunakan suntikan cairan tertentu. Dan di season ini pula menurut saya, bukan hanya alur ceritanya saja yang berubah sangat drastis. Namun juga demografi genrenya yang semula bergenre Shounen bertahap berubah menjadi Seinen.
Dan, tibalah akhirnya 2 tahun ini, kita menyaksikan Season ke 4 yang mengubah segalanya. Di mana yang pada awalnya anime ini hanya menceritakan tentang tragedi dan perjuangan melawan para Titan, berubah menjadi kisah peperangan yang melibatkan 2 faksi, yaitu Negara Marley dan Eldia serta juga melibatkan negara-negara lainnya di seluruh dunia di dalam anime Attack On Titan ini.
Namun, selain perubahan cerita dan musuh yang beragam tersebut. Ada satu point lainnya yang membuat anime ini terasa berbeda dibandingkan dengan serial-serial anime shounen lainnya, yaitu keberanian. Keberanian disini lebih tepatnya adalah keberanian sang kreator, yaitu Hajime Isayama untuk menampilkan kematian-kematian beberapa karakter yang dianggapnya sudah tidak dibutuhkan lagi.
Kematian Paling Memorable Attack On Titan
Bahkan, di awal cerita di episode ke 1 dari season ke 1 nya saja, kita sudah diperlihatkan tentang fakta bahwa ibunya sang karakter utama yaitu Eren langsung diceritakan meninggal dunia di santap oleh salah satu Titan. Yang akhirnya dimana peristiwa tersebut mengawali semua petualangan dan konflik yang terjadi di dalam dunia serial Attack On Titan ini. Dan yang terbaru, di episode ke 19 dari season ke 4 dari anime Attack On Titan garapan Mappa ini, ada lagi salah satu karakter yang cukup penting meninggal dunia di anime ini. Dia adalah Porco dan kakaknya Falco. Ya hal ini jelas menambah daftar kematian karakter-karakter di dalam serial Attack on Titan ini.
Bahkan karena terlalu banyaknya adegan-adegan kematian di dalam serial ini, mungkin para penggemar-penggemar dari anime Attack On Titan bisa membuatkan list kematian paling memorable yang ada di dalam anime Attack On Titan.
Ya, sebenarnya banyaknya adegan kematian para karakter karakter penting di dalam serial anime Attack On Titan bisa di pahami. Karena sejak awal serial anime dan manga ini mengambil tema dan juga plot tentang tragedi kemanusiaan. Dan mungkin hal itu jugalah yang membuat serial ini menjadi menarik dan sangat ditunggu-tunggu oleh para penggemarnya.
Ya bisa dikatakan sang kreator dari serial ini, yaitu Hajime Isayama benar-benar menyadari bahwa tema dari seri yang diciptakannya ini adalah tentang tragedi. Dimana seri anime ini mengambil sebuah tempat atau dunia yang di dalamnya terdapat banyak sekali tragedi dan bencana. Sehingga akan terlihat sangat tidak realistis dan juga tidak masuk akal jika diantara para karakter-karakter yang diperkenalkan di dalam anime ini, tidak ada satupun yang mati alias meninggal.
Yap, walaupun efek samping dari semua itu adalah membuat para penggemar-penggemar dari anime ini menjadi patah hati dan kecewa dengan alur cerita yang ditampilkan di dalam serial ini.
Selain menjadikan para penggemar patah hati dengan kisah meninggalnya para karakter-karakter di dalam anime ini. Di sisi lain, hal tersebut menjadikan para penggemar menjadi lebih penasaran sekaligus harap-harap cemas, kira-kira siapa lagi yang akan menyusul para karakter-karakter sebelumnya yang telah lebih dulu menuju ke alam kematian mereka.
Mengingat Kematian
Namun meski begitu, adegan-adegan kematian para karakter-karakter tersebut selain menjadikan kita bersedih , ternyata juga menjadikan kita seolah merasakan bagaimana rasanya ketika kita kita di posisi para karakter yang tengah menghadapi antara hidup dan mati tersebut
Contohnya bisa kita lihat di episode ke 17 dari anime Attack on Titan season ke 3, di mana di ceritakan bahwa para anggota Survey Corps yang berusaha merebut kembali distrik Shiganshina mendapat rintangan dari para Titan-Titan dari negara Marley, terkhusus Villain utama dari season ke 3 ini yaitu Beast Titan yang memiliki kemampuan sebagai pelempar batu yang handal.
Alhasil, karena tidak ada cara lain untuk menghadapi para Titan-Titan termasuk Beast Titan tersebut. Akhirnya para pasukan Surveys Corps berusaha merencanakan penyerangan terakhir mereka, yaitu melakukan serangan bunuh diri. Akhirnya pasukan Survey Corps yang dipimpin oleh komandan bernama Erwin pun melaksanakan misi serangan bunuh diri dengan cara menggunakan diri mereka sendiri sebagai umpan pengalihan bagi Beast Titan agar Levi yang bertugas sebagai penyerang dapat membunuh Beast Titan dari titik buta Beast Titan tersebut.
Yang jadi menarik adalah di episode ini, kita diperlihatkan sudut pandang Marlow salah satu anggota dari Survey Corps ketika ia melihat batu besar sedang terbang menuju wajahnya. Adegan ini bahkan di perlihatkan dengan cara gerakan Slow Motion, di mana Marlow merasakan detik-detik ketika batu besar itu mendekati wajahnya. Di detik-detik tersebut ia justru membayangkan wajah wanita yang disukainya yang tengah tertidur, karena waktu yang ditampilkan pada saat itu adalah ketika hari masih pagi. Sehingga ia memikirkan bahwa pasti, wanita yang disukainya yang bernama Hitch tersebut masih tertidur lelap di kasurnya di pagi hari ini. Dan tiba tiba dengan sekejap mata, wajahnya dan teman temannya dihantam batu besar tersebut.
Ya, penggambaran slow motion, dengan beberapa latar pemandangan Distrik Shiganshina di pagi hari, dan di tambah juga adegan yang memperlihatkan apa yang sedang dipikirkan Marlow tersebut, hingga akhirnya batu besar menghantamnya membuat kita seolah-olah ikut merasakan apa yang dirasakan oleh Marlow pada detik-detik tersebut. Marlow pun bahkan mengatakan di dalam dialognya dengan kata-kata “inikah rasanya kematian” sambil memasang ekspresi muka tercengang hingga akhirnya batu besar itu menghantam wajahnya.
Ya, selain adegan kematian Marlow, adegan-adegan kematian lainnya di dalam anime ini juga tidak kalah membuat kita seolah ikut merasakan perasaan apa yang dirasakan oleh para karakter yang mengalami insiden tragedi tersebut.
Ya, dengan kata lain dengan menonton anime ini mungkin kita mungkin menjadi lebih menyadari bahwa kita sebagai manusia hanyalah makhluk yang lemah. Tubuh dan kehidupan yang kita miliki ini hanyalah titipan dan kapanpun bisa Allah ambil dari diri kita.
Karena itulah, tidak ada gunanya kita menyombongkan diri dengan segala apa yang kita peroleh saat ini. Semua kenikmatan yang kita peroleh saat ini adalah sebuah karunia dan sekaligus ujian paling nyata yang Allah berikan kepada kita.
Bahkan, di dalam Al-Qur’an pun Allah sampai mengatakan bahwa
Dan di dalam dalil lainnya juga dikatakan
Ya, selain mengingatkan kita tentang betapa lemahnya kita sebagai Manusia. Adegan-adegan kematian di dalam anime Attack on Titan. Seperti yang saya sebutkan diatas, juga menjadikan kita seperti ikut merasakan bagaimana rasanya detik-detik menuju kematian kita.
Yap, hal ini sebenarnya secara tidak langsung memberikan efek positif pada kelangsungan hidup kita. Karena dengan menyaksikan adegan adegan slow motion kematian para karakter-karakter anime Attack on Titan, secara tidak langsung kita menjadi tergerak untuk lebih mengingat, bahwa kita juga pasti akan menemui ajal alias kematian seperti halnya para karakter-karakter tersebut.
Dan, dengan begitu mungkin kita akan menjadi terpikirkan, bagaimana jika kematian itu datang menghampiri kita? Bagaimana jika ada batu besar menghatam wajah kita dengan tiba-tiba. Dan karena kita memikirkan tentang kematian, maka mungkin kita menjadi tergerak untuk beribadah kepada Allah SWT. Karena sejatinya, di sekeliling lingkungan kita semuanya bisa menjadi penyebab bagi kematian kita sendiri. Misalnya kita kepeleset, lalu kepala kita terbentur dinding, atau bisa juga di tabrak mobil, semua bisa bisa saja terjadi. Dan masalahnya adalah kita tidak bisa melihat apa yang akan terjadi di masa depan.
Ya, di dalam ajaran Islam pun Allah dan Rasulnya tak henti hentinya berulang-ulang menyampaikan kepada kita untuk selalu mengingat kematian. Karena dengan mengingat kematian, maka keimanan kita menjadi kian terasah.Seperti apa yang disebutkan di dalam beberapa dalil yang berbunyi
Yap, seperti yang disebutkan di dalam dalil dalil di atas. Mengingat kematian akan memudahkan kita untuk lebih mempertebal keimanan kita. Jika tingkat keimanan kita lebih tebal, maka Insya Allah akan lebih mudah bagi kita untuk berperilaku baik, melakukan perbuatan-perbuatan baik, serta pastinya perbuatan yang diridhoi Allah SWT .
Oke, mungkin sekian dulu pembahasan kita kali ini. Semoga bermanfaat. Dan akhir kata, assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh salam hangat egagology
Tidak ada komentar