Anime Demon Slayer Kimetsu No Yaiba Anti LGBT?
Anime Demon Slayer Kimetsu No Yaiba Anti LGBT?
Anime Demon Slayer Kimetsu No Yaiba Anti LGBT? - Setelah sebelumnya kita telah membahas tentang Ajaran Islam Di Anime Demon Slayer : Belajar Ilmu Ikhlas Dari Tanjiro
Ya fakta selanjutnya dari pesan-pesan di dalam anime ini yang sesuai dengan ajaran Islam adalah sikap anti terhadap LGBT. Tahukah kamu, bahwa di dalam anime ini. Ya seperti yang telah saya katakan sebelumnya, anime ini mengkampanyekan anti kepada LGBT. Ya di dalam anime Demon Slayer, biasanya kita dapat dengan mudah menemukan karakter-karakter kemayu alias bisa dikatakan seperti halnya atau layaknya waria di kehidupan nyata.
LGBT kok jadi Villain?
Namun anehnya karakter-karakter tersebut biasanya selalu diberi peran sebagai seorang Villain ataupun antagonis alias musuh utama ataupun musuh sampingan di dalam anime ini.
Sebagai contoh bisa kita temukan di anime the movie dari Demon Slayer Kimetsu No Yaiba yang berjudul Mugen Resha sen. Di mana di the movie ini diceritakan Kamado dan kawan-kawan sedang melakukan misi mereka bersama seorang pilar bernama Kyujuro Rengoku.
Ya di akhir dari film ini, Villain utama pun diperlihatkan yaitu seorang iblis bernama Enmu yang diperlihatkan karakternya seperti halnya seorang waria alias seorang cowok kemayu.
Ya, tugas Kamado dan kawan-kawan adalah seperti biasa, menghentikan Villain tersebut dari perilakunya yang mengaca ataupun membunuh orang-orang yang ada di dalam kereta yang mereka tumpangi.
Dan sepertinya memang bukan hanya di dalam the movie ini saja beberapa seorang karakter waria diperlihatkan sebagai seorang Villain di dalam anime Demon Slayer.
Di dalam anime seriesnya sendiri, seperti misalnya di season ketiga maupun di season kesatunya juga, banyak sekali Villain-Villian yang memiliki jenis kelamin yang tidak jelas dan bahkan sangat membingungkan kita sebagai penonton, apakah ia seorang pria ataupun seorang wanita. Seperti misalnya Kibutsuji Muzan yang di mana diceritakan di anime ini adalah seorang Villain utama yaitu bos dari segala macam iblis dan merupakan seseorang yang membuat semua iblis iblis di dalam anime ini eksis.
Dengan kata lain Ia adalah seorang dalang di balik semua kekacauan yang ada di dalam anime ini, juga diperlihatkan jenis kelaminnya sangat tidak jelas.
Karena terkadang ia diperlihatkan sebagai seorang pria namun disisi lain di adegan-adegan lainnya ia diperlihatkan sebagai seorang wanita lengkap dengan dandanan seorang wanita memakai kimono dan juga riasan make up.
Lalu di season ketiga yang baru saja berakhir, beberapa bulan yang lalu juga terdapat salah satu Villain yang merupakan iblis bulan di dalam anime tersebut yang diperlihatkan memiliki karakter yang kemayu dan tidak memiliki ketegasan seperti halnya seorang pria sejati.
Ya, dengan kata lain anime ini seolah mendukung sekaligus mengkampanyekan tentang aktivis para anti lgbt yang sangat menentang lgbt. Dan dengan kata lain sang kreator dari serial ini sama sekali tidak mendukung para peng kampanye-peng kampanye yang pro terhadap lgbt
Aturan pelarangan pernikahan LGBT di Jepang
Ya mungkin hal ini juga tidak bertentangan dengan apa yang dilakukan oleh Jepang di dalam kebijakan politiknya tentang sikap mereka terhadap para kaum lgbt. Dimana baru saja di tahun lalu di 2022 telah disahkan undang-undang yang melarang dan mengharamkan adanya pernikahan lgbt. Hal ini juga sangat sesuai dengan kultur budaya dan juga hukum serta sejarah yang terdapat di negara Jepang.
Dimana setelah Restorasi Meiji, Jepang sama sekali mengharamkan dan juga sama sekali tidak mengizinkan adanya hubungan sesama jenis Hal ini karena Restorasi Meiji adalah sebuah periode dimana Jepang mengalami kemajuan yang sangat luar biasa di masa itu dan menjadi negara industri karena pengaruh-pengaruh dari nilai-nilai yang terdapat di dalam negara barat dan juga negara-negara Islam seperti misalnya Kekhalifahan Turki Utsmani yang pada saat itu bekerja sama dengan sangat erat kepada Kekaisaran Jepang di masa sebelum Perang Dunia ke-1.
So ini sudah sangat jelas berarti, apa yang dilakukan oleh sang kreator dari Anime Demon Slayer seolah diamini oleh kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Jepang tentang larangan dan pengharaman pernikahan lgbt.
Bisa dikatakan juga berarti lgbt di dalam negara Jepang sangat tidak diakui secara formal ataupun secara berkenegaraan. Namun secara hak asasi manusia mereka masih dianggap sebagai warga Jepang dan juga memiliki hak-hak sebagai seorang manusia.
Penyebab Jepang menang melawan Jerman karena Qatar
Ini juga menyambung dengan apa yang pernah saya posting di dalam Instagram pada tahun lalu, tentang sebuah berita yang memperlihatkan Jepang menang melawan Jerman yang pada saat itu memang Jerman tengah getol-getolnya mengkampanyekan Pro terhadap lgbt di Piala Dunia Qatar 2022.
Dan akhirnya mereka di-bully di seantero internet, karena mereka akhirnya kalah dari Jepang di penyisihan grup.
Dan pada saat itu saya memposting di Instagram dengan mengatakan bahwa Jepang menang karena mengharamkan lgbt.
Dan mengapa Jepang bisa menang? saya rasa hal ini berhubungan karena Jepang menolak lgbt sedangkan Jerman Pro terhadap lgbt, dan suporter-suporter alias stadion yang digunakan adalah Stadion Qatar sehingga rakyat Qatar pastinya mendukung Jepang secara tidak langsung karena mereka memiliki misi dan tujuan yang sama yaitu menghancurkan Jerman yang pada saat itu pro terhadap lgbt.
Sedangkan Qatar sendiri sangat anti terhadap lgbt, karena itulah saya mengatakan bahwa Jepang bisa menang karena mereka mengharamkan lgbt dan di sisi lain karena mereka bertanding di negara Qatar yang sama-sama menolak lgbt. Sehingga secara tidak langsung Mereka didukung oleh suporter Qatar.
Dalil pelarangan LGBT di dalam Al-Qur'an
Ya di dalam Islam sendiri memang lgbt alias yang merupakan kepanjangan dari lesbian, gay, biseksual dan juga transgender sangat-sangat dilarang alias diharamkan di dalam ajaran agama Islam. Bahkan di dalam Islam sendiri kita mengenal dengan salah satu kisah , yaitu kisah dari kaum Sodom yang merupakan umat yang hidup pada zaman Ketika Nabi Luth Alaihissalam diutus ke muka bumi. Ya kisah dari kaum Sodom sendiri dikisahkan di dalam Alquran surat al-ankabut ayat 29.
Di mana di ayat tersebut seolah Allah mempertanyakan kepada para kaum Sodom dengan kata-kata, “pantaskah kamu mendatangi laki-laki untuk melampiaskan syahwat menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu. Maka jawaban kaumnya tidak lain hanyalah mengatakan, datanglah kepada kami azab Allah jika engkau termasuk orang-orang yang benar.”
Dan akhir kisah dari kaum Sodom seperti yang kita ketahui bahwa mereka akhirnya diazab oleh Allah subhanahu wa ta'ala atas permintaan dari lebih mereka yaitu Nabi Luth Alaihissalam, yang diceritakan sudah tidak berkenan lagi memberikan dakwah kepada para kaum Nabi Luth ini yaitu kaum Sodom. Karena Nabi Luth telah hilang kesabaran, dan akhirnya ia pun meminta Allah menimpakan siksaan yang telah dijanjikan oleh Allah saat itu juga. Karena ya, meminta azab kepada Allah adalah salah satu keistimewaan dari seorang nabi yang diutus oleh Allah subhanahu wa ta'ala di dunia ini.
Ya jika secara Islam memang bisa dikatakan lgbt sangat diharamkan dan sangat-sangat tidak sesuai dengan hukum dan aturan di dalam ajaran agama Islam.
Dan juga pastinya secara takdir dan naluriah juga lgbt sangat bertentangan dengan apa yang digariskan dan ditakdirkan alias kodrat dari seorang manusia yang telah Allah tentukan dari mereka sejak lahir.
Namun. bagaimana pandangan sains tentang fenomena lgbt yang entah kenapa akhir-akhir ini sepertinya semakin di kampanyekan dan semakin terang-terangan di edukasikan kepada masyarakat di setiap lini dan juga event-event besar yang bahkan dilakukan oleh para artis-artis dan tokoh-tokoh terkenal di dunia.
Ya Secara sains pastinya lgbt sangat bertentangan dengan kodrat dari para makhluk hidup, yang dimana di dalam pelajaran biologi pastinya kita mengenal dengan istilah sistem reproduksi makhluk hidup alias makhluk hidup membutuhkan yang namanya proses berkembang biak.
Ya perkawinan alias pernikahan dan hubungan antara dua manusia pada akhirnya adalah bertujuan untuk menghasilkan keturunan dan juga melestarikan kehidupan umat manusia di masa depan.
Dan proses pengembangbiakan untuk menghasilkan keturunan pastinya membutuhkan dua pasangan yang berbeda jenis kelamin. Tidak seperti para lgbt yang menyukai sesama jenis atas dasar cinta.
Secara sains dan secara logika, apa yang mereka umbarkan dan juga apa yang mereka kampanyekan tersebut sangat tidak masuk akal dan tidak sesuai dengan logika dasar.
Karena, ya seperti yang saya katakan sebelumnya. Proses pengembangbiakan makhluk hidup untuk kelangsungan masa depan adalah membutuhkan dua jenis kelamin yang berbeda untuk mendapatkan bukan hanya dalam tanda kutip rasa suka alias rasa cinta atau di dalam ilmu ilmiah mungkin hal tersebut lebih kepada proses mengeluarkan hormon endorfin di dalam tubuh sehingga seorang menjadi lebih senang dan tujuan dari hubungan dan juga pernikahan bukan hanya sekedar “ hal-hal seperti” itu saja.
Tetapi ada sesuatu yang lebih masuk akal dan juga lebih memiliki visi yang panjang untuk masa depan dari adanya hubungan antar manusia yaitu mendapatkan keturunan yang baik, atau di dalam Islam juga dikatakan sebagai keturunan yang sholeh dan sholehah untuk keuntungan kita sebagai pribadi baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Tidak ada komentar