Yang dilakukan Hamas bertentangan dengan ajaran islam?
Yang dilakukan Hamas bertentangan dengan ajaran islam?
Yang dilakukan Hamas bertentangan dengan ajaran islam? - Hamas bertentangan dengan Peraturan Berperang dalam Islam. Perang, meskipun merupakan realitas sejarah yang brutal, memiliki seperangkat aturan dan batasannya sendiri dalam Islam. Berbeda dengan gambaran peperangan yang kejam dan tanpa ampun, ajaran Islam justru menekankan pentingnya keadilan, belas kasih, dan penghormatan terhadap martabat manusia, bahkan di tengah konflik bersenjata. Artikel ini akan membahas bagaimana Islam mengatur peperangan, menyeimbangkan keberanian dengan keadilan dalam situasi yang penuh tantangan ini.
Kondisi Diperbolehkannya Peperangan
Islam, pada dasarnya, adalah agama yang cinta damai. Al-Quran secara tegas menyatakan bahwa Allah tidak menyukai pertumpahan darah (QS Al-Baqarah: 217). Peperangan hanya dibenarkan dalam situasi-situasi tertentu, seperti:
- Pembelaan diri: Muslim diperbolehkan mengangkat senjata untuk mempertahankan diri dari serangan, penindasan, atau pengusiran (QS Al-Hajj: 39).
- Melawan ketidakadilan: Islam membenarkan peperangan untuk membela kebenaran dan memerangi kezaliman, seperti melawan tirani atau penjajahan (QS Al-Nisa: 75).
- Menyebarkan Islam: Meskipun peperangan untuk menyebarkan agama tidak lagi relevan dalam konteks modern, beberapa ulama klasik memperbolehkannya pada masa awal Islam, dengan syarat dilakukan dengan adil dan tanpa paksaan.
Peraturan dan Etika Peperangan
-
Mencari perdamaian terlebih dahulu: Sebelum berperang, umat Islam diwajibkan untuk berupaya mencari solusi damai melalui dialog, negosiasi, atau mediasi (QS Al-Anfal: 61).
-
Memperingatkan musuh: Serangan mendadak tanpa peringatan sangat dikecam. Musuh harus diberi kesempatan untuk menyerah atau menerima persyaratan damai (QS Al-Baqarah: 190).
-
Menghormati non-kombatan: Wanita, anak-anak, orang tua, dan orang sakit serta disabilitas yang tidak terlibat langsung dalam peperangan harus dilindungi dari serangan. Menyerang mereka dianggap sebagai tindakan terlarang (QS Al-Furqan: 68).
-
Melarang tindakan kekejaman: Islam melarang mutilasi, penyiksaan, dan tindakan kekejaman lainnya terhadap tawanan perang dan musuh yang menyerah. Mereka harus diperlakukan dengan adil dan manusiawi (QS Al-Anfal: 70).
-
Melindungi lingkungan: Menebang pohon, merusak tanaman, dan mencemari lingkungan secara sengaja dilarang selama peperangan. Muslim harus berperang dengan tetap menjaga kelestarian alam (QS Al-Anfal: 69).
Penutup
Peraturan berperang dalam Islam mencerminkan nilai-nilai inti ajaran tersebut, yaitu keadilan, belas kasih, dan penghormatan terhadap martabat manusia. Meskipun peperangan tidak bisa dihindari sepenuhnya, Islam berupaya meminimalisir penderitaan dan memastikan perang dijalankan dengan etika dan moralitas yang tinggi.
Sebagai penutup, penting untuk diingat bahwa ajaran Islam selalu menekankan pentingnya perdamaian dan penyelesaian konflik secara damai. Peperangan hanyalah pilihan terakhir, dan umat Muslim diwajibkan untuk terus berupaya menciptakan dunia yang lebih adil dan damai bagi seluruh umat manusia.
Catatan:
- Artikel ini hanya memberikan gambaran umum tentang peraturan berperang dalam Islam. Pembahasan yang lebih mendalam memerlukan kajian terhadap sumber-sumber keagamaan yang lebih komprehensif.
- Interpretasi terhadap teks-teks agama dapat berbeda-beda di antara mazhab dan aliran pemikiran dalam Islam.
Seperti kita ketahui, Hamas telah membunuh 700 warga sipil Israel karen serangan kejuran yang di lancarkan mereka tanpa adanya pemberitahuan ataupun teriakan meminta orang Israel untuk menyerah ataupun menjadi mualaf atau membayar Jizyah. Hamas Tewaskan 700 Warga Sipil Israel, 400 Penduduk Gaza Jadi Korban Pembalasan - Dunia Tempo.co
Tidak ada komentar