Idol Kpop Jadi Backdancer Yoasobi, Fans Kecewa
Idol Kpop Jadi Backdancer Yoasobi, Fans Kecewa
Yoasobi Tampil Memukau di NHK’s Kohaku Uta Gassen dengan Backdancer Idol K-Pop
Idol Kpop Jadi Backdancer Yoasobi, Fans Kecewa - Pada tanggal 31 Desember 2023, Yoasobi tampil di acara musik ternama Jepang NHK’s Kohaku Uta Gassen. Penampilan mereka tahun ini menjadi spesial karena mereka berkolaborasi dengan beberapa idol K-Pop ternama sebagai backdancer.
Yoasobi membawakan lagu mereka yang berjudul “IDOL” dengan energik. Para idol K-Pop yang menjadi backdancer mereka adalah: LE SSERAFIM, Stray Kids, 日向坂46, &TEAM
Penampilan mereka disambut dengan meriah oleh para penonton. Banyak yang memuji kolaborasi ini sebagai simbol perpaduan budaya Jepang dan Korea.
Kolaborasi ini terbilang unik karena jarang terjadi idol K-Pop tampil sebagai backdancer untuk penyanyi Jepang. Hal ini menunjukkan bahwa popularitas Yoasobi telah mendunia dan mereka diakui sebagai salah satu musisi Jepang ternama.
Berikut beberapa komentar dari para netizen tentang penampilan Yoasobi:
“Penampilan mereka keren banget! Kolaborasi yang luar biasa!”
“Senang melihat idol K-Pop dan penyanyi Jepang tampil bersama.”
“Yoasobi benar-benar penyanyi yang berbakat. Mereka selalu memberikan penampilan yang terbaik.”
Penampilan Yoasobi di NHK’s Kohaku Uta Gassen 2023 menjadi salah satu penampilan yang paling berkesan di tahun ini. Kolaborasi mereka dengan idol K-Pop menunjukkan bahwa musik dapat menyatukan orang-orang dari berbagai budaya.
Kekecewaan Penggemar K-Pop Terkait Idol K-Pop Menjadi Backdancer Yoasobi di NHK Kohaku Uta Gassen
Penampilan Yoasobi di NHK Kohaku Uta Gassen 2023 dengan backdancer idol K-Pop memang menarik perhatian banyak orang. Namun, di balik pujian atas kolaborasi tersebut, terdapat pula kekecewaan dari beberapa penggemar K-Pop.
Berikut beberapa alasan kekecewaan mereka:
1. Kurangnya Pengakuan:
Beberapa penggemar K-Pop merasa bahwa idol K-Pop tidak mendapatkan pengakuan yang sepadan dengan kontribusi mereka. Mereka hanya dilihat sebagai pelengkap dan tidak mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan bakat mereka secara maksimal.
2. Eksploitasi:
Kekhawatiran tentang eksploitasi idol K-Pop juga muncul. Penggemar K-Pop merasa bahwa idol mereka dimanfaatkan untuk meningkatkan popularitas Yoasobi tanpa mendapatkan keuntungan yang sepadan.
3. Ketidakadilan:
Beberapa penggemar K-Pop mempertanyakan mengapa idol mereka harus menjadi backdancer untuk Yoasobi. Mereka merasa bahwa idol K-Pop pantas mendapatkan kesempatan untuk tampil solo di NHK Kohaku Uta Gassen, yang merupakan acara musik bergengsi di Jepang.
4. Ketidakcocokan:
Beberapa penggemar K-Pop merasa bahwa konsep dan gaya musik Yoasobi tidak cocok dengan idol K-Pop. Mereka khawatir bahwa kolaborasi ini akan merusak citra idol K-Pop.
Meskipun terdapat kekecewaan, penting untuk dicatat bahwa tidak semua penggemar K-Pop merasakan hal yang sama. Banyak yang tetap mendukung idol mereka dan melihat kolaborasi ini sebagai kesempatan untuk memperkenalkan idol K-Pop kepada audiens yang lebih luas.
Penting untuk memahami berbagai sudut pandang dalam situasi ini. Kolaborasi antar musisi dari berbagai budaya memang dapat membuka peluang baru, namun perlu dilakukan dengan mempertimbangkan kesejahteraan dan pengakuan semua pihak yang terlibat.
Tidak ada komentar