Teori Evolusi Hoax! Bukti Ilmiah Mengungkap Fakta
Teori Evolusi Hoax! Bukti Ilmiah Mengungkap Fakta
Perkiraan ukuran otak Homo Sapiens
Teori Evolusi Hoax! Bukti Ilmiah Mengungkap Fakta - Di balik hamparan hijau dan pesona alam Jawa Timur, tersimpan kisah menarik tentang penemuan manusia purba yang mengantarkan Indonesia pada gerbang sejarah paleoantropologi. Tepat di Wajak, dekat Tulungagung, jejak Homo Wajakensis, manusia purba yang diperkirakan hidup sekitar 40.000 tahun lalu, terkuak untuk pertama kalinya pada tahun 1889.
Penemuan ini diawali oleh Von Rietschoten, seorang dokter tentara Belanda, yang secara tak sengaja menemukan tengkorak dan tulang rahang manusia purba di sebuah gua. Temuan ini kemudian menggemparkan dunia sains dan mengantarkan Eugene Dubois, paleoantropolog ternama, untuk meneliti lebih lanjut.
Homo Wajakensis, yang berarti "Manusia dari Wajak", memiliki ciri-ciri fisik yang khas. Dengan tinggi badan mencapai 130-210 cm dan berat badan 30-150 kg, mereka tergolong manusia purba bertubuh tinggi tegap. Volume otaknya pun terbilang besar, berkisar antara 1350-1450 cc, menandakan kecerdasan yang mumpuni.
Penelitian terhadap Homo Wajakensis tidak hanya berhenti pada ciri fisiknya. Analisis DNA menunjukkan bahwa mereka memiliki hubungan yang lebih dekat dengan populasi Asia Timur dan Tenggara saat ini dibandingkan dengan orang Eropa dan Afrika. Hal ini menjadikan Homo Wajakensis sebagai salah satu nenek moyang manusia modern di wilayah tersebut.
Penemuan Homo Wajakensis menjadi bukti nyata keberadaan manusia purba di Indonesia dan membuka lembaran baru dalam pemahaman evolusi manusia di Asia Tenggara. Fosil ini menunjukkan bahwa manusia modern telah mendiami wilayah Indonesia sejak puluhan ribu tahun lalu dan telah beradaptasi dengan lingkungan lokal.
Lebih dari sekadar penemuan ilmiah, Homo Wajakensis menjadi pengingat akan kekayaan sejarah dan budaya bangsa.
Keberadaannya menjadi bukti nyata bahwa Indonesia memiliki akar sejarah
yang panjang dan peranan penting dalam kisah evolusi manusia.
Ukuran otak manusia dewasa
Secara statistik, pria memang memiliki volume otak yang lebih besar daripada wanita. Rata-rata, volume otak pria berkisar antara 1.300 – 1.500 centimeter kubik, sedangkan pada wanita sekitar 1.200 – 1.350 centimeter kubik.
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah hormon testosteron yang berperan dalam perkembangan otak pria. Testosteron mendorong pertumbuhan neuron dan sinapsis di area otak yang terkait dengan fungsi kognitif dan spasial.
Meskipun pria memiliki volume otak yang lebih besar, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa hal ini secara langsung menentukan kecerdasan. Kecerdasan dipengaruhi oleh berbagai faktor kompleks, termasuk genetika, lingkungan, dan pendidikan.
Penelitian menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara ukuran otak dan skor IQ. Bahkan, beberapa studi menunjukkan bahwa wanita memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik di beberapa area, seperti verbal dan memori verbal.
Sumber :
http://www.nafiun.com/2013/02/homo-sapiens-pengertian-ciri-ciri-penemuan-manusia-purba.html
http://biologimediacentre.com/inilah-otak-manusia/
Baca juga
Kesimpulan
Tak ada evolusi sedikit pun
Selama 20 ribu tahun terakhir....mulai dari sapiens sampe sekarang....
Jika
evolusi terjadi secara bertahap, maka seharusnya terjadi perubahan
sedikit saja pada diri kita saat ini di bandingkan dengan manusia di
jaman Homo Sapiens..
Kenyataannya hal itu tidak pernah terjadi.
Memang
terjadi perubahan volume otak, namun bukan membesar seperti apa yang
dikatakan teori evolusi. Namun justru mengecil karena yang di sebabkan
kebiasaan buruk yang di lakukan oleh beberapa orang.
Dan tidak terjadi sejak lahir. Jadi gk tertanam dalam gen ya.
Di balik hamparan hijau dan pesona alam Jawa Timur, tersimpan kisah menarik tentang penemuan manusia purba yang mengantarkan Indonesia pada gerbang sejarah paleoantropologi. Tepat di Wajak, dekat Tulungagung, jejak Homo Wajakensis, manusia purba yang diperkirakan hidup sekitar 40.000 tahun lalu, terkuak untuk pertama kalinya pada tahun 1889.
Penemuan ini diawali oleh Von Rietschoten, seorang dokter tentara Belanda, yang secara tak sengaja menemukan tengkorak dan tulang rahang manusia purba di sebuah gua. Temuan ini kemudian menggemparkan dunia sains dan mengantarkan Eugene Dubois, paleoantropolog ternama, untuk meneliti lebih lanjut.
Homo Wajakensis, yang berarti "Manusia dari Wajak", memiliki ciri-ciri fisik yang khas. Dengan tinggi badan mencapai 130-210 cm dan berat badan 30-150 kg, mereka tergolong manusia purba bertubuh tinggi tegap. Volume otaknya pun terbilang besar, berkisar antara 1350-1450 cc, menandakan kecerdasan yang mumpuni.
Penelitian terhadap Homo Wajakensis tidak hanya berhenti pada ciri fisiknya. Analisis DNA menunjukkan bahwa mereka memiliki hubungan yang lebih dekat dengan populasi Asia Timur dan Tenggara saat ini dibandingkan dengan orang Eropa dan Afrika. Hal ini menjadikan Homo Wajakensis sebagai salah satu nenek moyang manusia modern di wilayah tersebut.
Penemuan Homo Wajakensis menjadi bukti nyata keberadaan manusia purba di Indonesia dan membuka lembaran baru dalam pemahaman evolusi manusia di Asia Tenggara. Fosil ini menunjukkan bahwa manusia modern telah mendiami wilayah Indonesia sejak puluhan ribu tahun lalu dan telah beradaptasi dengan lingkungan lokal.
Lebih dari sekadar penemuan ilmiah, Homo Wajakensis menjadi pengingat akan kekayaan sejarah dan budaya bangsa.
Keberadaannya menjadi bukti nyata bahwa Indonesia memiliki akar sejarah
yang panjang dan peranan penting dalam kisah evolusi manusia.
Ukuran otak manusia dewasa
Secara statistik, pria memang memiliki volume otak yang lebih besar daripada wanita. Rata-rata, volume otak pria berkisar antara 1.300 – 1.500 centimeter kubik, sedangkan pada wanita sekitar 1.200 – 1.350 centimeter kubik.
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah hormon testosteron yang berperan dalam perkembangan otak pria. Testosteron mendorong pertumbuhan neuron dan sinapsis di area otak yang terkait dengan fungsi kognitif dan spasial.
Meskipun pria memiliki volume otak yang lebih besar, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa hal ini secara langsung menentukan kecerdasan. Kecerdasan dipengaruhi oleh berbagai faktor kompleks, termasuk genetika, lingkungan, dan pendidikan.
Penelitian menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara ukuran otak dan skor IQ. Bahkan, beberapa studi menunjukkan bahwa wanita memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik di beberapa area, seperti verbal dan memori verbal.
Sumber :
http://www.nafiun.com/2013/02/homo-sapiens-pengertian-ciri-ciri-penemuan-manusia-purba.html
http://biologimediacentre.com/inilah-otak-manusia/
Kesimpulan
Tak ada evolusi sedikit pun
Selama 20 ribu tahun terakhir....mulai dari sapiens sampe sekarang....
Jika
evolusi terjadi secara bertahap, maka seharusnya terjadi perubahan
sedikit saja pada diri kita saat ini di bandingkan dengan manusia di
jaman Homo Sapiens..
Kenyataannya hal itu tidak pernah terjadi.
Memang
terjadi perubahan volume otak, namun bukan membesar seperti apa yang
dikatakan teori evolusi. Namun justru mengecil karena yang di sebabkan
kebiasaan buruk yang di lakukan oleh beberapa orang.
Dan tidak terjadi sejak lahir. Jadi gk tertanam dalam gen ya.
Di balik hamparan hijau dan pesona alam Jawa Timur, tersimpan kisah menarik tentang penemuan manusia purba yang mengantarkan Indonesia pada gerbang sejarah paleoantropologi. Tepat di Wajak, dekat Tulungagung, jejak Homo Wajakensis, manusia purba yang diperkirakan hidup sekitar 40.000 tahun lalu, terkuak untuk pertama kalinya pada tahun 1889.
Penemuan ini diawali oleh Von Rietschoten, seorang dokter tentara Belanda, yang secara tak sengaja menemukan tengkorak dan tulang rahang manusia purba di sebuah gua. Temuan ini kemudian menggemparkan dunia sains dan mengantarkan Eugene Dubois, paleoantropolog ternama, untuk meneliti lebih lanjut.
Homo Wajakensis, yang berarti "Manusia dari Wajak", memiliki ciri-ciri fisik yang khas. Dengan tinggi badan mencapai 130-210 cm dan berat badan 30-150 kg, mereka tergolong manusia purba bertubuh tinggi tegap. Volume otaknya pun terbilang besar, berkisar antara 1350-1450 cc, menandakan kecerdasan yang mumpuni.
Penelitian terhadap Homo Wajakensis tidak hanya berhenti pada ciri fisiknya. Analisis DNA menunjukkan bahwa mereka memiliki hubungan yang lebih dekat dengan populasi Asia Timur dan Tenggara saat ini dibandingkan dengan orang Eropa dan Afrika. Hal ini menjadikan Homo Wajakensis sebagai salah satu nenek moyang manusia modern di wilayah tersebut.
Penemuan Homo Wajakensis menjadi bukti nyata keberadaan manusia purba di Indonesia dan membuka lembaran baru dalam pemahaman evolusi manusia di Asia Tenggara. Fosil ini menunjukkan bahwa manusia modern telah mendiami wilayah Indonesia sejak puluhan ribu tahun lalu dan telah beradaptasi dengan lingkungan lokal.
Lebih dari sekadar penemuan ilmiah, Homo Wajakensis menjadi pengingat akan kekayaan sejarah dan budaya bangsa.
Keberadaannya menjadi bukti nyata bahwa Indonesia memiliki akar sejarah
yang panjang dan peranan penting dalam kisah evolusi manusia.
Ukuran otak manusia dewasa
Secara statistik, pria memang memiliki volume otak yang lebih besar daripada wanita. Rata-rata, volume otak pria berkisar antara 1.300 – 1.500 centimeter kubik, sedangkan pada wanita sekitar 1.200 – 1.350 centimeter kubik.
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah hormon testosteron yang berperan dalam perkembangan otak pria. Testosteron mendorong pertumbuhan neuron dan sinapsis di area otak yang terkait dengan fungsi kognitif dan spasial.
Meskipun pria memiliki volume otak yang lebih besar, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa hal ini secara langsung menentukan kecerdasan. Kecerdasan dipengaruhi oleh berbagai faktor kompleks, termasuk genetika, lingkungan, dan pendidikan.
Penelitian menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara ukuran otak dan skor IQ. Bahkan, beberapa studi menunjukkan bahwa wanita memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik di beberapa area, seperti verbal dan memori verbal.
Sumber :
http://www.nafiun.com/2013/02/homo-sapiens-pengertian-ciri-ciri-penemuan-manusia-purba.html
http://biologimediacentre.com/inilah-otak-manusia/
Kesimpulan
Tak ada evolusi sedikit pun
Selama 20 ribu tahun terakhir....mulai dari sapiens sampe sekarang....
Jika
evolusi terjadi secara bertahap, maka seharusnya terjadi perubahan
sedikit saja pada diri kita saat ini di bandingkan dengan manusia di
jaman Homo Sapiens..
Kenyataannya hal itu tidak pernah terjadi.
Memang
terjadi perubahan volume otak, namun bukan membesar seperti apa yang
dikatakan teori evolusi. Namun justru mengecil karena yang di sebabkan
kebiasaan buruk yang di lakukan oleh beberapa orang.
Dan tidak terjadi sejak lahir. Jadi gk tertanam dalam gen ya.
Di balik hamparan hijau dan pesona alam Jawa Timur, tersimpan kisah menarik tentang penemuan manusia purba yang mengantarkan Indonesia pada gerbang sejarah paleoantropologi. Tepat di Wajak, dekat Tulungagung, jejak Homo Wajakensis, manusia purba yang diperkirakan hidup sekitar 40.000 tahun lalu, terkuak untuk pertama kalinya pada tahun 1889.
Penemuan ini diawali oleh Von Rietschoten, seorang dokter tentara Belanda, yang secara tak sengaja menemukan tengkorak dan tulang rahang manusia purba di sebuah gua. Temuan ini kemudian menggemparkan dunia sains dan mengantarkan Eugene Dubois, paleoantropolog ternama, untuk meneliti lebih lanjut.
Homo Wajakensis, yang berarti "Manusia dari Wajak", memiliki ciri-ciri fisik yang khas. Dengan tinggi badan mencapai 130-210 cm dan berat badan 30-150 kg, mereka tergolong manusia purba bertubuh tinggi tegap. Volume otaknya pun terbilang besar, berkisar antara 1350-1450 cc, menandakan kecerdasan yang mumpuni.
Penelitian terhadap Homo Wajakensis tidak hanya berhenti pada ciri fisiknya. Analisis DNA menunjukkan bahwa mereka memiliki hubungan yang lebih dekat dengan populasi Asia Timur dan Tenggara saat ini dibandingkan dengan orang Eropa dan Afrika. Hal ini menjadikan Homo Wajakensis sebagai salah satu nenek moyang manusia modern di wilayah tersebut.
Penemuan Homo Wajakensis menjadi bukti nyata keberadaan manusia purba di Indonesia dan membuka lembaran baru dalam pemahaman evolusi manusia di Asia Tenggara. Fosil ini menunjukkan bahwa manusia modern telah mendiami wilayah Indonesia sejak puluhan ribu tahun lalu dan telah beradaptasi dengan lingkungan lokal.
Lebih dari sekadar penemuan ilmiah, Homo Wajakensis menjadi pengingat akan kekayaan sejarah dan budaya bangsa. Keberadaannya menjadi bukti nyata bahwa Indonesia memiliki akar sejarah yang panjang dan peranan penting dalam kisah evolusi manusia.
Ukuran otak manusia dewasa
Secara statistik, pria memang memiliki volume otak yang lebih besar daripada wanita. Rata-rata, volume otak pria berkisar antara 1.300 – 1.500 centimeter kubik, sedangkan pada wanita sekitar 1.200 – 1.350 centimeter kubik.
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah hormon testosteron yang berperan dalam perkembangan otak pria. Testosteron mendorong pertumbuhan neuron dan sinapsis di area otak yang terkait dengan fungsi kognitif dan spasial.
Meskipun pria memiliki volume otak yang lebih besar, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa hal ini secara langsung menentukan kecerdasan. Kecerdasan dipengaruhi oleh berbagai faktor kompleks, termasuk genetika, lingkungan, dan pendidikan.
Penelitian menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara ukuran otak dan skor IQ. Bahkan, beberapa studi menunjukkan bahwa wanita memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik di beberapa area, seperti verbal dan memori verbal.
Sumber :
http://www.nafiun.com/2013/02/homo-sapiens-pengertian-ciri-ciri-penemuan-manusia-purba.html
http://biologimediacentre.com/inilah-otak-manusia/
Kesimpulan
Tak ada evolusi sedikit pun
Selama 20 ribu tahun terakhir....mulai dari sapiens sampe sekarang....
Jika evolusi terjadi secara bertahap, maka seharusnya terjadi perubahan sedikit saja pada diri kita saat ini di bandingkan dengan manusia di jaman Homo Sapiens..
Kenyataannya hal itu tidak pernah terjadi.
Memang terjadi perubahan volume otak, namun bukan membesar seperti apa yang dikatakan teori evolusi. Namun justru mengecil karena yang di sebabkan kebiasaan buruk yang di lakukan oleh beberapa orang.
Dan tidak terjadi sejak lahir. Jadi gk tertanam dalam gen ya.
Tidak ada komentar