Hot Manga

Wibu Barokah, Penggemar Anime dan Manga Berakhlak Baik

Wibu Barokah, Penggemar Anime dan Manga Berakhlak Baik
sumber gambar : radarjember

Wibu Barokah, Penggemar Anime dan Manga Berakhlak Baik

Wibu Barokah, Penggemar Anime dan Manga Berakhlak Baik - Istilah wibu pastinya sudah familiar di kalangan kita yang selalu bersinggungan dengan dunia jejepangan dan pop culture. Entah itu konotasinya negatif maupun positif, wibu selalu diidentikkan sebagai seseorang yang sangat fanatik dengan segala hal yang berbau-bau jejepangan dari mulai budayanya, bahasanya dan juga yang paling umum sudah pasti adalah pop culture nya mulai dari musik, fiksi seperti anime, manga, game, bidang otomotif dan lain sebagainya.

Namun pernahkah kalian mendengar istilah wibu barokah? sepertinya istilah ini cukup populer akhir-akhir ini. Terutama setelah beberapa akun di Instagram maupun sosmed lainnya, memposting konten-konten yang berhubungan dengan hal tersebut. So pertanyaan pentingnya adalah, apa sih wibu barokah itu? dan bagaimana sejarahnya sehingga tercetus istilah “wibu barokah” yang menjadikan mereka menjadi sebuah klasifikasi tersendiri bagi para wibu-wibu yang kadung memiliki imej negatif dengan stereotip aneh dan mesumnya.

Apa itu Wibu?


Secara definisi, sebenarnya wibu ini sendiri cukup panjang jika ditelisik dari sejarahnya. Wibu sebenarnya adalah kata slang dari istilah wapanese, sebuah istilah hinaan bagi orang-orang barat yang terlalu fanatik kepada budaya Jepang. Wapanese sendiri mungkin adalah singkatan dari wannabe Japanese.
Ya, istilah Wapanese sendiri memang sudah diperkenalkan jauh sebelumnya, tepatnya di abad 19 ketika seorang penulis asal Yunani bernama Lafcadio Hearn menulis banyak sekali buku-buku tentang Jepang dan budayanya. Dia bahkan menggunakan nama Koizumi Yakumo sebagai nama penanya dan menikahi seorang putri dari seorang Samurai Jepang. Awal dia bersinggungan dengan Jepang sebenarnya tak lepas dari profesinya sebagai seorang jurnalis, dimana dia ditugaskan oleh perusahaan majalah tempat ia bekerja.

Itulah sejarah Wapanese, sedangkan istilah wibu sendiri baru ditemukan ketika sebuah website forum board anonim bernama, 4chan yang juga merupakan markas serta cikal bakal dari grup hacker anonymous mempopulerkan istilah “Wibu” ini. Dimana di forum tersebut terdapat sebuah aturan alias rules dimana para membernya dilarang menggunakan istilah Wapanese untuk saling mengejek sesama penggemar budaya Jepang. Karena seperti kita ketahui 4chan pada awalnya hanyalah tempat share gambar-gambar anime bagi para penggemar-penggemar anime di negara barat.
Dari aturan inilah akhirnya tercetus istilah “weeaboo” atau yang di dalam bahasa Indonesia  kita kenal dengan istilah “wibu” yang berasal dari istilah di dalam komik the perry bible fellowship sebagai kata slang dari Wapanese dalam artian sebagai sebuah ejekan.

Ya, Wibu memang dianggap sebagai sesuatu yang memalukan dan seringkali di ejek. Hal ini karena dalam sejarahnya sikap seorang Wapanese atau wibu dianggap sebagai seseorang yang tidak nasionalis dan tidak bangga kepada negaranya sendiri. Terutama hal ini lebih ketara ketika pada masa perang dunia 2 dimana negara-negara barat memusuhi Jepang yang lebih memilih bergabung dengan kubu seberang sebagai koalisi perang mereka.

Lalu apa perbedaan wibu dengan otaku dan juga ada istilah anime lover yang seringkali disebutkan oleh para gen z gen z yang tidak mau disebut wibu meskipun mereka mengaku sering menonton anime.

Sebagai informasi, Wibu adalah istilah julukan bagi orang di luar negara Jepang yang menyukai budaya Jepang, baik dia fanatik ataupun sekedar suka saja secara normatif. Maka mereka sangat layak disebut wibu, karena indikator kata kuncinya adalah suka sama budaya Jepang, baik itu budaya popnya seperti anime dan manga, ataupun budaya secara keseluruhan.

Sedangkan Otaku, adalah istilah bagi orang Jepang yang terlalu fanatik pada satu bidang hobby ataupun pekerjaan. Dimana istilah “Otaku” di barat disebut juga dengan istilah “geek”. So, jadi sudah jelas ya, Otaku itu diistilahkan khusus bagi orang Jepang bukan orang di luar Jepang.


Sedangkan anime lover, sama halnya dengan wibu karena sama-sama menyukai budaya pop Jepang. Tidak ada perbedaan sama sekali.


So, itulah sejarah singkat tentang istilah wibu dan kenapa mereka dibenci. Jadi tidak tepat juga jika dikatakan wibu itu harus mesum, tidak mandi, tidak gosok gigi, bau bawang dan lain sebagainya. Karena banyak orang di luar sana yang benar-benar pantas disebut wibu namun tidak berpenampilan seperti layaknya stereotip seorang wibu yang sering kita dengar selama ini. Contohnya adalah Elon Musk yang secara jelas dari beberapa tweetnya dia menampakkan diri sebagai wibu, ada juga beberapa orang lainnya seperti DJ Porter Robinson dan juga Alexander Snow, animator, cgi editor dan sutradara terkenal dari film-film blockbuster juga seorang wibu.



Apa itu Wibu Barokah?

Seperti yang telah saya mention di pembukaan di atas, wibu barokah pada awalnya berasal dari postingan-postingan di instagram dan juga ditambah karena banyaknya meme-meme tentang para anak-anak rohis yang berpenampilan seperti wibu juga menambah kepopuleran istilah ini.

Namun, di samping karena pengaruh postingan meme-meme di Instagram dan sosmed lainnya. Wibu barokah secara terstruktur dikenal sebagai klasifikasi wibu jenis baru justru baru ada pada tahun 2017. Tepatnya seorang member Kaskus bernama Id Egag memposting sebuah thread berjudul “[Hati-hati gan]Propaganda khilafah,dalam serial Naruto” di situs tersebut. Thread itu dengan segera menyedot komentar-komentar yang beragam dari para member di situs forum kaskus, hingga tak kurang dari 200 lebih member berkomentar di thread tersebut. Ntah karena terinspirasi atau apapun itu alasannya, akhirnya beberapa bulan kemudian situs Egagology yang beralamat egagology.web.id yang ternyata juga diketahui di ciptakan oleh Egag  sendiri pun mengudara. Situs web blog ini pada akhirnya menampilkan artikel-artikel bertemakan Islam dan juga Jejepangan. Tak hanya itu, 2 tahun kemudian setelah situs itu mengudara. Channel Youtube Egagology dan juga akun Instagramnya juga mulai aktif memposting video-video dan foto yang berhubungan dengan Anime dan juga Islam, seperti misalnya ajaran islam di dalam anime dan lain sebagainya.
 
Satu tahun kemudian, wibu barokah nampaknya mulai menyebar. Karena pada tahun 2021 terdapat sebuah grup wa yang dicetuskan oleh beberapa pemuda yang menamai diri mereka K-Anime yang merupakan singkatan dari Kajian Anime. Salah satu pelopor dari grup ini adalah akun Instagram bernama Wibu Mengaji.
Terbentuknya klasifikasi wibu jenis baru ini, ternyata juga sampai pada komunitas dakwah binaan Ustadz Felix Siauw yang juga seorang anggota HTI.
Tak jarang dalam beberapa videonya bersama Komunitas bentukannya, yaitu komunitas Yuk Ngaji. Dia membahas beberapa kisah dan cerita di dalam anime, serta mengambil pesan yang sesuai dengan ajaran Islam di dalamnya, seperti apa yang dilakukan oleh Egagology di dalam konten-kontennya.


Respon dan Tanggapan

Banyak orang menganggap Wibu Barokah sebagai sebuah lawakan karena secara kasat mata Anime banyak melanggar aturan-aturan syariat Islam di dalamnya, seperti misalnya pakaian yang tidak sesuai dengan aturan Islam dimana anime-anime Jepang kadangkala menampakkan aurat yang tidak sepatutnya di tampakkan. Selain itu, ada juga beberapa anime yang terkesan menghina agama dan bahkan mempromosikan atheisme. Karena alasan inilah juga, beberapa akun yang memposting konten-konten tentang Islam dan anime biasanya di serang habis-habisan dengan komen-komen yang hate, baik berupa argumen maupun ejekan.
Imej Wibu yang sering diperlihatkan cabul dan jorok juga menambah kontroversial nya wibu barokah.

Namun, di sisi lain sebenarnya wibu barokah adalah langkah berani dalam hal dakwah dan juga penyebaran Islam di kalangan anak muda. Karena seperti kita ketahui, kaum wibu dan penggemar anime di kalangan anak muda saat ini sangat banyak sekali serta terus beregenerasi setiap zaman. Apalagi dengan adanya platform media sosial seperti tiktok dan juga Instagram yang banyak di mainkan oleh generasi muda terutama anak-anak pada saat ini.

Wibu barokah seolah menjadi contoh paling efektif bagaimana kaum anak muda, terutama para wibu bisa tetap kreatif menggali ide yang berhubungan dengan hobby dan kesukaan mereka terhadap bidang apapun termasuk juga dalam bidang dakwah.

Kita bisa kesampingkan dulu soal hal-hal yang dianggap tidak sesuai dengan syariat dan ajaran Islam.  Entah apapun itu medianya,mau itu anime atau media apapun selama ada pesan yang bisa ambil di dalamnya dan tak lupa juga pastinya sesuai dengan ajaran Islam. Maka hal itu sangat pantas untuk kita pelajari. Toh, seperti apa yang dikatakan oleh seorang Imam Al Ghazali bahwa ilmu yang terbaik yang pernah ia dapatkan adalah ilmu yang berasal dari ucapan seorang penyamun (perampok di gurun pasir).




Tidak ada komentar